Jam Dinding


Breaking News

Pendidikan untuk semua

PENDIDIKAN YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA Diposkan oleh Khumairanura | undefined/undefined Pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungan sekitar tempat dimana dia berada. Dalam pendidikan terdapat tiga hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir), aspek gerak ( psikomotorik ) dan aspek afektif (merasa). Sebagai ilustrasi, saat kita mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur-unsur yang berkaitan dengan mengekspresikan rasa suka tersebut, perasaan seperti semangat, suka dan lain-lain. Pendidikan secara umum bertujuan membantu manusia menemukan akan hakekat kemanusiaannya. Maksudnya, pendidikan harus mampu mewujudkan manusia seutuhnya. Pendidikan berfungsi melakukan proses penyadaran terhadap manusia untuk mampu mengenal, mengerti dan memahami relitas kehidupan yang ada di sekelilingnya. Dengan adanya pendidikan, diharapkan manusia mampu menyadari potensi yang ia miliki sebagi makhluk yang berfikir. Potensi yang dimaksud adalah potensi ruhaniyah (spiritual), nafsiyah (jiwa), aqliyah (pikiran) dan jasmaniyah (tubuh). Dengan melakukan proses berfikir manusia akan menemukan eksistensi kehadirannya sebagai makhluk yang telah diberi akal oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal maupun informal. Pendidikan dalam bentuk formal adalah pengajaran, yakni proses transfer pengetahuan atau usaha mengembangkan dan mengeluarkan potensi intelektualitas dari dalam diri manusia. Intelektualitas dan pengetahuan itupun belum sepenuhnya mewakili diri manusia. Oleh karena itu, pendidikan bukan hanya sekedar transfer of knowledge atau peralihan ilmu pengetahuan semata, akan tetapi dengan adanya pendidikan diharapkan peserta didik mampu mengetahui dan memahami eksistensi dan potensi yang mereka miliki. Di sinilah akhir dari tujuan pendidikan, yakni melakukan proses “humanisasi” (memanusiakan manusia) yang berujung pada proses pembebasan. Hal ini berangkat dari asumsi bahwa manusia dalam sistem dan struktur soiial mengalami dehumanisasi karena eksploitasi kelas, dominasi gender maupun hegemoni budaya lain. Oleh karena itu, pendidikan merupakan sarana untuk memproduksi kesadaran dalam mengembalikan kemanusiakan manusia, dan dalam kaitan ini, pendidikan berperan untuk membangkitkan kesadaran kritis sebagai prasyarat upaya untuk pembebasan. Jadi yang dimaksudkan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia adalah pendidikan mengantarkan peserta didik menuju kematangan dan kedewasaan rohani dan jasmani sehingga peserta didik dapat menjadi manusia yang benar – benar sempurna ( manusia seutuhnya ) baik dari aspek kecerdasan, emosional, spiritual, sikap,dsb.

Minggu, 30 November 2014

Sejarah Dakwah Islam

                Islam mewajibkan kepada seluruh umatnya untuk menuntut ilmu. Kewajiban menuntut ilmu bagi tiap muslim adalah fardu’ain. (H.R. Ibnu dan Baihaqi)
            Di Jazirah Arab khususnya Kota Mekah merupakan tempat di mana Allah mengutus seorang rasul-Nya yakni Nabi Muhammad saw., untuk melengkapi kebenaran risalahnya. Allah menurunkan wahyu-Nya yakni kitab suci Al-qur’an, sekaligus sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Di samping itu Allah juga menurunkan pula hadis-hadis sebagai penjelas dari alquran yang disampaikan melalui sumber hokum utama dalam islam. Alquran dan hadis ini pula yang menjadi acuann utama dalam ilmu pengetahuan.
A.    Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan sampai Masa Abbasiyah
1.      Masa Nabi Muhammad saw., dan Khulafaur Rasyidin
Dalam menyelesaikan setiap permasalahan umatnya, Rasulullah senantiasa berpedoman kepada Alquran. Apabila terdapat suatu permasalahan yang tidak dapat dijawab, biasanya beliau menangguhkannya untuk menunggu turunnya wahyu dari Allah awt.                                      
Setelah wafatnya Rasulullah saw para sahabat (Khulafaur Rasyidin) Rasulullah berperan menggatikan posisi beliau dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang tengah dihadapi umat islam. Permasalahan tersebut diantaranya:
1)      Munculnya orang-orang yang mengaku sebagai nabi
2)      Banyak orang-orang yang murtad
3)      Banyak yang tidak mau mengeluarkan zakat
Ijmak sahabat adalah keputusan dari musyawarah, setelah segala sesuatunya dikembalikan kedapa Alquran dan hadis Rasulullah saw.
Para Khulafaur Rasyidin tersebut ialah:
a.      Abu Bakar as Sidiq
b.      Umar bin Khattab
c.       Ali bin Abu Thalib
d.      Usman bin Affab
e.      Jaiz bin Tsabit
2.      Masa Tabiit dan Tabiin
Tabiit dan tabiin : masa setelah para Khulafaur Rasyidin.
      Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam ini berkembang pesat terutama pada masa Dinasti Bani Umayyah dan Dinasti Bani Abbasiyah.
a. Dinasti Bani Umayyah
Dinasti Bani Umayyah merupakan dinasti pertama dalam sejarah islam. DInasti Bani Umayyah diambil dari nama Umayyah, kakeknya Abu Sufyan bin Harb, atau nenek moyangnya Muawiyah bin Abi Sufyan. Dinasti Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyabin Abi Sufyan dengan pusat pemerintahannya berada di Damaskus dan berlangsung selama 90 tahun (41 – 132 H/ 661-750 M).                                                                                                                              Beberapa displin ilmu yang berkembang pada masa Dinasti Umayyah :
1.      Ilmu hadist
Yakni keberhasilan membukukan hadist. Sahabat yang paling banyak meriwayatkan adalah Aisyah dan Abu Hurairah. Salah satu khalifah pada masa Bani Umayyah yang sangat peduli terhadap pembukuan hadist adalah Umar bin Abdul Aziz.
2.      ilmu tafsir
dalam al-Qur’an sendiri ada dua jenis ayat, yakni
·         ayat muhkamat yang tafsirannya jelas
·         ayat mutasyabihat yang tafsirannya masih samar
Metode penafsiran:
·         bir ra’yi yaitu metode penafsiran dengan menggunakan aksi pikiran
·         bil ma’sur yaitu dengan menggunakan ayat al-qur’an, hadist, perkataan sahabat, maupun dengan kitab-kitab Allah sebelum al-qur’an.
3.      Ilmu tasawuf
Secara bahasa tasawuf berarti suci, bersih, atau jernih. Seseorang yang menganut ajaran tasawuf biasa disebut sufi. Beberapa tokoh sufi yang terkenal pada masa Dinasti Bani Umayyah:
1)      Hasan al Basri di Irak
2)      Ibrahim bin Adham di Iran
3)      Sufyan as Sauri di Irak
4)      Said bin Musayyab di Madinah
4.      Ilmu fiqih
Bahasa : pemahaman.
Istilah   : sebuah pemahaman atas teks-teks al-qur’an dan hadits yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan dan dibuatkan suatu ketentuan hukumnya.
Salah satu  cara menetapkan hukum:
1)      Ijmak (kesepakatan para fukaha dalam menetapkan suatu hokum)
2)      Qiyas (menyamakan)
3)      Istihsan (melihat kebaikanya)
4)      Istinbat (menarik kesimpulan dari dalili-dalil yang ada)
5)       
b. DInasti Bani Abbasiyah
            Diansti Bani Abbasiyah diamnil dari nama al Abbas bin Abdul Muttalib, paman Nabi Muhammad saw. Pendirinya ialah Abdullah as Saffah bin Ali bin Abdullah bin al Abbas, yang lebih dikenal dengan sebutan Abul Abbas as SAffah. Dinasti Bani Abbasiyah berdiri kurang lebih 550 tahun sekitar tahun 132-656 / 750-1258 M. Pusat pemerintahannya di Kota Baghdad.
Tokoh pendiri DInasti Bani Abbasiyah :
·         Abul Abbas as Saffah
·         Abu Ja’far al Mansur
·         Ibrahim al Imam
·         Abu Muslim al Khurasani
Bani Abbasiyah memiliki khalifah sebanyak 37 orang. Masa pemerintahan para Khalifah :
·         Abul Abbas as Saffah – Khalifah Al Watsiq Billah (132-232 H/ 749-879 M) -> keemasan
·         Al Mutawakkil – al Mu’tashim -> kemunduran, akibat serangan bangsa Mongol Tartar pimpinan Klulagu Khan pada tahun 656 H/ 1258 M.
Beberapa tokoh filsafat pada masa Dinasti Bani Abbasiyah :
·         Ibnu Sina
·         Al Kindi
·         Al Farabi
·         Ar Razi
·         Ibnu Bajah
1.      Bidang astronomi/ perbintangan                                                                                                         Beberapa ulama yang ditunjuk khusus bekerja untuk kepentingan Negara, seperti al Farabi dan al Fargani. Pada masa ini juga dikenal seorang astronom yang bernama al Biruni. Hasil karyanya yang bernama al Qanun dan 113 buku lainnya.
2.       bidang kedokteran
            Seorang ahli kedokteran yang sangat terkenal adalah Yuhannah bin Musawaih dengan al ‘Asr al Maqalat fi al ‘Ain (tentang pengobatan penyakit mata). Selain Yahannah bin Musawaih, dikenal juga Abu Bakar ar Razi, pemimpin para dokter di seluruh Baghdad. Beberapa karyanya yang sangat terkenal di antaranya Kitab Asrar, Kitab al Manshuri,la Juwadi wa al Hsbah, dan al Hawi ng merupakan sebuah ensiklopedia tentang pengobatan dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada tahun 1279 serta menjadi buku pegangan penting selama berabad-abad lamanya di Eropa.
Ahli kedokteran lainnya :
·     Ibnu Maimun
·   Abu al Qasim
·   Tsabit bin Qurrah
·   Ibnu Bajjah
·   Ibnu Thufail
·   Muhammad at Tamimi
3.      Bidang hadis
Tujuan dari pengkodifikasian ini adalah untuk memurnikan kembali hadis-hadis Rasulullah supaya dapat diterima dan dijadikan sebagai sumber hokum yang kedua setelah Alquran.
Beberapa ulama hadis yang terkenal pada masa itu:
·         Imam al Bukhari, bukunya, Sahih Bukhari merupakan kumpulan hadis berkualifikasi sahihyang jumlahnya sekitar 7200 hadis
·         Abu Muslim al Jajjaj yang berasal dari Nishapur, karyanya adalah Sahih Muslim, dapat dikatakan sebanding dengan Sahih Buhkari.
·         Abu Dawud      = al Kutub al Sittah
·         Tirmizi             = al Kutub al Sittah
·         Nasai               = al Kutub al Sittah
4.    Bidang tafsir
Tafsir ar ra’yu
Daerah Berkembang: Basrah, Kufah, Khurasan
Faktor : Berkembangnya ilmu filsafat lebih banyak menggunakan logika.
Ulama penafsir:
·         Ar Razi
·         At Tabari
·         Zamakhsyari
·         Abu Bakar al Munzir an Nizaburi
·         Abu Syaikh bin Haitam
·         Al Hakim
5.    Bidang fiqih
Di antara kebanggan zaman pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah yang pertama adalah terdapatnya 4 imam mazhab fiqih, diantarnya:
·         Imam Abu Hanifah
·         Imam Malik
·         Imam Syafi’I dan Imam Ahmad bin Hanbal
6.      Bidang tasawuf
Tokoh-tokoh tasawuf : Hasan Basri, Malik bin Dirar, Sofyan Sauri, Tawus, dan Rabi’ah Adwiyah.

sumber : http://dhanti1001.blogspot.com/2012/06/sejarah-dakwah-islam-kelas-viii.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Designed By VungTauZ.Com